Minggu, 23 September 2012

2. NERACA DAN CATATAN LAPORAN KEUANGAN

A.Komponen-Komponen Neraca

Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) di dalam manajemen keuangan,adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas untuk periode operasi tertentu dan menunjukkan posisi keuangan entitas pada akhir periode itu.

Prinsip

Neraca menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan menunjukkan keseimbangan prinsip dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan modal dalam rumus persamaan:
aset = kewajiban + modal

Cara penyajian

Neraca bisa disajikan dalam dua bentuk:
Bentuk skontro (account form), yang membagi halaman menjadi dua dan sebelah kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva, sedang sebelah kanan untuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
Bentuk vertikal (vertical form) yang menyajikan informasi keuangan dari atas ke bawah, dengan urutan mulai dari aset atau aktiva, lalu kewajiban dan modal.

Isi

Bagaimanapun bentuk yang dipilih, isi informasi yang disajikan neraca sama saja, yaitu:

1. Total Aset atau ’’Aktiva’’ terdiri dari komponen-komponen:
Aset Lancar
Investasi
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain

2. Total Kewajiban yang terdiri dari komponen-komponen:
Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain
Kewajiban yang disubordinasikan

3. Modal yang terdiri dari komponen-komponen:
Modal saham
Agio saham
Laba ditahan
Laba tahun berjalan
Selisih Penilaian kembali aktiva tetap.

 Penggunaan

Neraca dapat disajikan kepada banyak pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda (pemilik saham, pemerintah, analis bursa, bahkan masyarakat umum). Neraca yang disajikan adalah sama. Namun cara perlakuan dan penafsiran neraca adalah berbeda-beda di antara pembaca yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda.

B.Bentuk dan Analisis Neraca

Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. Coba Anda bedakan kedua bentuk neraca berikut.
Setelah Anda mengenal kedua bentuk ini, jelaskan perbedaan neraca bentuk staffel dengan bentuk skontro sebelum melanjutkan ke materi berikutnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk skontro, harta (aktiva) pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan.
Supaya Anda benar-benar menguasai penyusunan neraca, kerjakan contoh berikut (lihat kembali persamaan akuntansi “Bengkel Tiya”).
Langkah-langkah/Cara Kerja:
1. Siapkan format laporan neraca bentuk skontro.
2. Amati kembali persamaan akuntansi bengkel Tiya pada halaman sebelumnya.
3. Tentukan jumlah semua akun harta, akun utang dan modal dengan memperhatikan jumlah setiap akun paling bawah (akhir) dalam tabel persamaan akuntansi.
4. Jumlah akhir tersebut yang disusun (dicatat) ke dalam format.
Anda telah menyusun laporan neraca pada contoh di atas. Untuk mengetahui kebenaran pekerjaan Anda, bisa Anda cocokkan dengan jawaban yang disiapkan berikut.
Bagaimana? Apakah neraca yang Anda dapat buat sudah benar? Jika benar bagus! Jika belum dapat Anda perbaiki pekerjaan Anda. Agar Anda lebih menguasai penyusunan neraca ini, kerjakan latihan berikut ini dengan sungguh-sungguh.
Data berikut ini diperoleh dari persamaan Akuntansi perusahaan Jasa Service Electronik “Jujur Service”.
- Kas Rp. 5.355.000,00
- Piutang Usaha Rp. 3.600.000,00
- Perlengkapan Rp. 1.200.000,00
- Peralatan Rp. 3.650.000,00
- Gedung Rp. 6.000.000,00
- Akumulasi Penyusutan Gudang Rp. 50.000,00
- Utang Usaha Rp. 7.200.000,00
- Modal Tuan Jujur Rp.12.535.000,00
Diminta:
Susunlah laporan neraca dari data tersebut dalam bentuk skontro, per 31 Desember 1999. Sebelum Anda lanjutkan ke materi berikut kerjakan latihan di atas!
Bila selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban Anda dengan melihat jawaban yang berikut ini.
 CONTOH BENTUK LAPORAN KEUANGAN
PT. ASURANSI JIWA ABC
NERACA
Per 31 Desember 20×2 dan 20×1
ASET 20X2 20X1 KEWAJIBAN & EKUITAS 20X2 20X1
Investasi Kewajiban kepada pemegang polis
Deposito Wajib xx xx Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan xx xx
Deposito Biasa xx xx Estimasi Kewajiban Klaim xx xx
Sertifikat Deposito xx xx Utang Klaim xx xx
Saham xx xx Premi yg blm merupakan pendapatan xx xx
Obligasi xx xx Jumlah Kewajiban kepada
SBPU xx xx pemegang polis xx xx
Penyertaan Langsung xx xx
Tanah dan Bangunan xx xx Titipan Premi xx xx
Pinjaman Hipotek xx xx Utang Reasuransi xx xx
Pinjaman Polis xx xx Utang Komisi xx xx
Investasi Lain xx xx Hak Laba Pemegang Polis yang
Jumlah Investasi xx xx belum dibagikan xx xx
Biaya yang masih harus dibayar xx xx
Kas dan Bank xx xx Utang Subordinasi xx xx
Piutang Premi xx xx
Piutang Reasuransi xx xx
Piutang Hasil Investasi xx xx
Piutan Lain xx xx
Biaya dibayar dimuka xx xx
Aset Tetap: Ekuitas
- Tanah xx xx Modal
- Bangunan xx Modal ditempatkan dan disetor…lbr xx xx
Akml.Penystan (xx) Agio/disagio Saham xx xx
xx xx Saldo Laba xx xx
- Aset Tetap Lain xx
Akml.Penystan (xx)
xx xx Jumlah Ekuitas xx xx
Aset Lain-lain:
- Biaya Akuisisi
Ditangguhkan xx xx
Jumlah Aset xx xx Jumlah Kewajiban dan Ekuitas xx xx


 LAPORAN LABA RUGI (SINGLE STEP)


PT.ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 DAN 20X1
20X2 20X1
PENDAPATAN
Pendapatan Premi
Premi Bruto xx xx
Dikurangi: Premi Reasuransi (xx) (xx)
Dikurangi(ditambah): Kenaikan (penurunan) Premi yang
Belum merupakan pendapatan (xx) (xx)
Jumlah Pendapatan Premi xx xx
Hasil Investasi xx xx
Imbalan Jasa DPLK xx xx
Pendapatan Lain xx xx
Jumlah Pendapatan xx xx

BEBAN
Klaim dan Manfaat xx xx
Dikurangi: Klaim Reasuransi (xx) (xx)
Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis
masa depan dan estimasi kewajiban Klaim xx xx
Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan xx xx
Pemasaran xx xx
Umum dan Administrasi xx xx
Hasil (beban) lain xx xx
Jumlah Beban xx xx

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK xx xx
PAJAK PENGHASILAN (xx) (xx)
LABA BERSIH TAHUN SEKARANG xx x x
DEVIDEN (xx) (xx)
SALDO LABA AWAL TAHUN xx x x

SALDO LABA AKHIR TAHUN xx xx

 LAPORAN ARUS KAS (Metode Langsung)

PT. ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
20X2 20X1

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Premi xx xx
Penerimaan Klaim Reasuransi xx xx
Penerimaan Lain-lain xx xx
Pembayaran Premi Reasuransi (xx) (xx)
Pembayaran Komisi (xx) (xx)
Pembayaran Klaim (xx) (xx)
Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (xx) (xx)
Pembayaran Pajak (xx) (xx)
Pembayaran Beban Lain (xx) (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi (A) xx xx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan Hasil Investasi xx xx
Pencairan Deposito xx xx
Pencairan Obligasi xx xx
Hasil Penjualan Saham dan Obligasi xx xx
Hasil Penjualan Aset Tetap xx xx
Penempatan deposito (xx) (xx)
Perolehan Saham dan Obligasi (xx) (xx)
Perolehan Aset Tetap xx xx
Perolehan Investasi Lain xx xx
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi (B)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Utang dari Subordinasi xx xx
Penambahan Modal disetor xx xx
Pembayaran Pinjaman Subordinasi (xx) (xx)
Pembayaran Deviden Kas (xx) (xx)

 Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (C)

Kenaikan Kas Bersih A + B + C xx xx
Saldo Kas dan setara Kas – Awal Periode xx xx
Saldo Kas dan setara Kas – Akhir Periode xx xx




LAPORAN ARUS KAS (Metode Tidak Langsung)

PT. ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1



20X2 20X1
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih sebelum pajak xx xx
Penyesuaian untuk beban non kas:
Penyusutan Aset Tetap xx xx
Amortisasi Aset tidak Berwujud xx xx
Laba Operasi sebelum Modal Kerja xx xx
Penurunan (kenaikan) Aset Lancar dan Kenaikan (penurunan) Kewajiban Lancar:
(Kenaikan) Piutang Premi, piutang reasuransi, piutang hasil investasi, piutang lain (xx) (xx)
Penurunan Biaya dibayar dimuka xx xx
Kenaikan kewajiban polis manfaat masa depan, estimasi kewajiban klaim
utang klaim, premi belum merupakan pendapatan xx xx
Kas dihasilkan oleh Operasi Utama Asuransi xx xx
Pembayaran PPh Badan xx xx
Pembayaran Bunga (xx) (xx)
Arus Kas dari Operasi xx xx
Hasil lain-lain xx xx
Kas Bersih dari (untuk) Aktiva Operasi (A) xx xx

Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil Investasi Netto xx xx
Penyesuaian untuk beban nonkas:
Beban penyusutan investasi xx xx
Beban Amortisasi Investasi xx xx
Kas Bersih Operasi Investasi xx xx
Pengurangan (tambahan) deposito wajib, deposito biasa (xx) (xx)
Pengurangan (tambahan)saham, obligasi, SBPU (xx) (xx)
Pengurangan (tambahan) penyertaan langsung (xx) (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi (B) xx xx


 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil Emisi Saham xx xx
Penerimaan Pinjaman Subordinasi xx xx

C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan usaha , piutang , kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar