A.Komponen-Komponen Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan
(bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) di
dalam manajemen keuangan,adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas untuk periode operasi tertentu dan menunjukkan posisi keuangan
entitas pada akhir periode itu.
Prinsip
Neraca
menunjukkan angka-angka yang secara keseluruhan menunjukkan keseimbangan
prinsip dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan modal dalam rumus
persamaan:
aset = kewajiban + modal
Cara penyajian
Neraca bisa disajikan dalam dua bentuk:
Bentuk
skontro (account form), yang membagi halaman menjadi dua dan sebelah
kiri untuk melaporkan posisi aset atau aktiva, sedang sebelah kanan
untuk melaporkan posisi kewajiban dan modal.
Bentuk vertikal
(vertical form) yang menyajikan informasi keuangan dari atas ke bawah,
dengan urutan mulai dari aset atau aktiva, lalu kewajiban dan modal.
Isi
Bagaimanapun bentuk yang dipilih, isi informasi yang disajikan neraca sama saja, yaitu:
1. Total Aset atau ’’Aktiva’’ terdiri dari komponen-komponen:
Aset Lancar
Investasi
Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain
2. Total Kewajiban yang terdiri dari komponen-komponen:
Kewajiban lancar
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain
Kewajiban yang disubordinasikan
3. Modal yang terdiri dari komponen-komponen:
Modal saham
Agio saham
Laba ditahan
Laba tahun berjalan
Selisih Penilaian kembali aktiva tetap.
Penggunaan
Neraca dapat disajikan kepada banyak pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda-beda (pemilik saham, pemerintah, analis
bursa, bahkan masyarakat umum). Neraca yang disajikan adalah sama. Namun
cara perlakuan dan penafsiran neraca adalah berbeda-beda di antara
pembaca yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda.
B.Bentuk dan Analisis Neraca
Neraca
dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk
staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang
pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering
disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas
neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. Coba Anda bedakan
kedua bentuk neraca berikut.
Setelah Anda mengenal kedua bentuk ini,
jelaskan perbedaan neraca bentuk staffel dengan bentuk skontro sebelum
melanjutkan ke materi berikutnya.
Perbedaan neraca bentuk staffel
dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada
bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk
skontro, harta (aktiva) pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan.
Supaya Anda benar-benar menguasai penyusunan neraca, kerjakan contoh berikut (lihat kembali persamaan akuntansi “Bengkel Tiya”).
Langkah-langkah/Cara Kerja:
1. Siapkan format laporan neraca bentuk skontro.
2. Amati kembali persamaan akuntansi bengkel Tiya pada halaman sebelumnya.
3.
Tentukan jumlah semua akun harta, akun utang dan modal dengan
memperhatikan jumlah setiap akun paling bawah (akhir) dalam tabel
persamaan akuntansi.
4. Jumlah akhir tersebut yang disusun (dicatat) ke dalam format.
Anda
telah menyusun laporan neraca pada contoh di atas. Untuk mengetahui
kebenaran pekerjaan Anda, bisa Anda cocokkan dengan jawaban yang
disiapkan berikut.
Bagaimana? Apakah neraca yang Anda dapat buat
sudah benar? Jika benar bagus! Jika belum dapat Anda perbaiki pekerjaan
Anda. Agar Anda lebih menguasai penyusunan neraca ini, kerjakan latihan
berikut ini dengan sungguh-sungguh.
Data berikut ini diperoleh dari persamaan Akuntansi perusahaan Jasa Service Electronik “Jujur Service”.
- Kas Rp. 5.355.000,00
- Piutang Usaha Rp. 3.600.000,00
- Perlengkapan Rp. 1.200.000,00
- Peralatan Rp. 3.650.000,00
- Gedung Rp. 6.000.000,00
- Akumulasi Penyusutan Gudang Rp. 50.000,00
- Utang Usaha Rp. 7.200.000,00
- Modal Tuan Jujur Rp.12.535.000,00
Diminta:
Susunlah
laporan neraca dari data tersebut dalam bentuk skontro, per 31 Desember
1999. Sebelum Anda lanjutkan ke materi berikut kerjakan latihan di
atas!
Bila selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban Anda dengan melihat jawaban yang berikut ini.
CONTOH BENTUK LAPORAN KEUANGAN
PT. ASURANSI JIWA ABC
NERACA
Per 31 Desember 20×2 dan 20×1
ASET 20X2 20X1 KEWAJIBAN & EKUITAS 20X2 20X1
Investasi Kewajiban kepada pemegang polis
Deposito Wajib xx xx Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan xx xx
Deposito
Biasa xx xx Estimasi
Kewajiban Klaim xx xx
Sertifikat
Deposito xx xx Utang Klaim
xx xx
Saham
xx xx Premi yg blm
merupakan pendapatan xx xx
Obligasi xx xx Jumlah Kewajiban kepada
SBPU
xx xx
pemegang polis xx xx
Penyertaan Langsung xx xx
Tanah
dan Bangunan xx xx Titipan Premi
xx xx
Pinjaman
Hipotek xx xx Utang Reasuransi
xx xx
Pinjaman
Polis xx xx Utang Komisi
xx xx
Investasi Lain xx xx Hak Laba Pemegang Polis yang
Jumlah Investasi xx xx belum dibagikan xx xx
Biaya yang masih harus dibayar xx xx
Kas
dan Bank xx xx Utang
Subordinasi xx xx
Piutang Premi xx xx
Piutang Reasuransi xx xx
Piutang Hasil Investasi xx xx
Piutan Lain xx xx
Biaya dibayar dimuka xx xx
Aset Tetap: Ekuitas
- Tanah xx xx Modal
-
Bangunan xx
Modal ditempatkan dan disetor…lbr xx xx
Akml.Penystan (xx) Agio/disagio Saham xx xx
xx xx Saldo Laba xx xx
- Aset Tetap Lain xx
Akml.Penystan (xx)
xx xx Jumlah Ekuitas xx xx
Aset Lain-lain:
- Biaya Akuisisi
Ditangguhkan xx xx
Jumlah Aset xx xx Jumlah Kewajiban dan Ekuitas xx xx
LAPORAN LABA RUGI (SINGLE STEP)
PT.ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 DAN 20X1
20X2 20X1
PENDAPATAN
Pendapatan Premi
Premi
Bruto
xx xx
Dikurangi:
Premi Reasuransi
(xx) (xx)
Dikurangi(ditambah): Kenaikan (penurunan) Premi yang
Belum merupakan pendapatan (xx) (xx)
Jumlah
Pendapatan Premi
xx xx
Hasil
Investasi
xx xx
Imbalan
Jasa DPLK
xx xx
Pendapatan
Lain
xx xx
Jumlah
Pendapatan
xx xx
BEBAN
Klaim
dan Manfaat
xx xx
Dikurangi:
Klaim Reasuransi
(xx) (xx)
Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis
masa depan dan estimasi kewajiban Klaim xx xx
Amortisasi
biaya akuisisi ditangguhkan
xx xx
Pemasaran
xx xx
Umum
dan Administrasi
xx xx
Hasil
(beban) lain
xx xx
Jumlah
Beban
xx xx
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK xx xx
PAJAK
PENGHASILAN
(xx) (xx)
LABA BERSIH TAHUN SEKARANG xx x x
DEVIDEN
(xx) (xx)
SALDO LABA AWAL TAHUN xx x x
SALDO LABA AKHIR TAHUN xx xx
LAPORAN ARUS KAS (Metode Langsung)
PT. ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
20X2 20X1
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan
Premi
xx xx
Penerimaan
Klaim Reasuransi
xx xx
Penerimaan
Lain-lain
xx xx
Pembayaran
Premi Reasuransi
(xx) (xx)
Pembayaran
Komisi
(xx) (xx)
Pembayaran
Klaim
(xx) (xx)
Pembayaran Beban Umum dan Administrasi (xx) (xx)
Pembayaran
Pajak
(xx) (xx)
Pembayaran
Beban Lain
(xx) (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi (A) xx xx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan
Hasil Investasi
xx xx
Pencairan
Deposito
xx xx
Pencairan
Obligasi
xx xx
Hasil
Penjualan Saham dan Obligasi
xx xx
Hasil
Penjualan Aset Tetap
xx xx
Penempatan
deposito
(xx) (xx)
Perolehan
Saham dan Obligasi
(xx) (xx)
Perolehan
Aset Tetap
xx xx
Perolehan
Investasi Lain
xx xx
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi (B)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan
Utang dari Subordinasi
xx xx
Penambahan Modal
disetor
xx xx
Pembayaran Pinjaman
Subordinasi
(xx) (xx)
Pembayaran Deviden Kas
(xx) (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (C)
Kenaikan Kas
Bersih A + B + C
xx xx
Saldo Kas dan setara Kas – Awal Periode xx xx
Saldo Kas dan setara Kas – Akhir Periode xx xx
LAPORAN ARUS KAS (Metode Tidak Langsung)
PT. ASURANSI JIWA ABC
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
20X2 20X1
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba
bersih sebelum pajak
xx xx
Penyesuaian untuk beban non kas:
Penyusutan
Aset Tetap
xx xx
Amortisasi
Aset tidak Berwujud
xx xx
Laba Operasi
sebelum Modal Kerja
xx xx
Penurunan (kenaikan) Aset Lancar dan Kenaikan (penurunan) Kewajiban Lancar:
(Kenaikan) Piutang Premi, piutang reasuransi, piutang hasil investasi, piutang lain (xx) (xx)
Penurunan
Biaya dibayar dimuka
xx xx
Kenaikan kewajiban polis manfaat masa depan, estimasi kewajiban klaim
utang klaim, premi belum merupakan pendapatan xx xx
Kas dihasilkan oleh Operasi Utama Asuransi xx xx
Pembayaran
PPh Badan
xx xx
Pembayaran
Bunga
(xx) (xx)
Arus Kas
dari Operasi
xx xx
Hasil
lain-lain
xx xx
Kas Bersih dari (untuk) Aktiva Operasi (A) xx xx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil
Investasi Netto
xx xx
Penyesuaian untuk beban nonkas:
Beban
penyusutan investasi
xx xx
Beban
Amortisasi Investasi
xx xx
Kas Bersih
Operasi Investasi
xx xx
Pengurangan (tambahan) deposito wajib, deposito biasa (xx) (xx)
Pengurangan (tambahan)saham, obligasi, SBPU (xx) (xx)
Pengurangan
(tambahan) penyertaan langsung
(xx) (xx)
Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Investasi (B) xx xx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil Emisi Saham
xx xx
Penerimaan Pinjaman Subordinasi
xx xx
C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan
atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan
informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas
Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam
laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari
kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat
mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan usaha , piutang ,
kewajiban kontinjensi , atau informasi kontekstual untuk menjelaskan
angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar